Cara Membuat Media Tanam dari Serbuk Gergaji

Dalam kunci kesuksesan dalam bertani merupakan faktor yang dimana akan ditentukan oleh media tanam yang dimana akan menentukan tumbuh subur tidaknya pada suatu tanaman.Dengan menggunakan media tanam yang dapat menyediakan ruang,nutrisi, dan kelembapan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
 
Dan munculah salah satu inovasi yang dimana memunculkan media tanam yang menggunakan serbuk kayu bekas penggerajian sebuah kayu.Yang dimana akan mengurangkan limbah pengolahan kayu yang sangat mudah ditemukan dan memiliki potensi besar sebagai media tanam, apabila diolah dengan baik.

Persiapan Bahan

Untuk membuat media tanam dari serbuk gergaji, berikut adalah bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:
  • Serbuk Gergaji: Dengan bahan utama yang menggunakan serbuk gergaji yang berasal dari kayu alami, bukan dari kayu olahan yang mengandung bahan kimia seperti lem, cat, atau pelitur. Kayu seperti jati, mahoni, dan pinus sangat direkomendasikan karena tidak beracun bagi tanaman.
  • Kompos: Tambahan kompos adalah bahan organik yang sudah terurai dan kaya akan nutrisi. Penggunaan kompos akan mempercepat proses dekomposisi serbuk gergaji.
  • Pupuk Kandang: Pemilihan pada pupuk kandang yang sudah matang, seperti pupuk ayam, sapi, atau kambing. Pupuk kandang akan menambah unsur hara dan memperbaiki struktur media tanam.
  • Air: Air berfungsi untuk menjaga kelembaban dari campuran selama proses pengomposan dan fermentasi.
  • Bahan Tambahan (opsional): Bahan tambahan seperti kapur untuk pertanian (dolomit) akan dapat ditambahkan untuk menyeimbangkan pH pada media tanam.

Proses Pembuatan

Pada proses pembuatan media tanam dari serbuk gergaji melibatkan dua tahap utama: pengomposan dan fermentasi.

a. Pengomposan

Pengomposan adalah tahap awal di mana serbuk gergaji dicampur dengan bahan organik lain untuk memulai proses dekomposisi.
  1. Pencampuran: Mulai campurkan serbuk gergaji dengan kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan takaran 3:1:1. Jika ingin menggunakan kapur pertanian, tambahkan sekitar 1% dari total volume campuran untuk menyeimbangkan pH dari media tanam.
  2. Pembasahan: Jika bahan-bahan sudah tercampur lalu lakukan penyiraman pada  campuran bahan dengan air secukupnya hingga mencapai kelembaban sekitar 60%. Dengan cara yang mudah untuk mengecek kelembaban adalah dengan menggenggam campuran, jika sudah terasa menggumpal tetapi tidak mengeluarkan air, artinya kelembaban sudah tepat untuk memulai tahap fermentasi.
  3. Pengadukan: Pastikan melakukan pengadukan pada bahan campuran setiap 2-3 hari sekali untuk memastikan semua bahan tercampur secara merata dan mendapatkan cukup oksigen dalam fermentasi. Proses pengadukan juga akan mencegah terbentuknya lapisan anaerob yang dimana bisa memperlambat proses dekomposisi.

b. Fermentasi

Fermentasi adalah proses lanjutan di mana campuran dibiarkan terurai atau dekomposisi secara alami hingga siap digunakan.
  1. Penutupan: Jika semua sudah dilakukan tutup campuran bahan dengan plastik atau terpal, tetapi pastikan berikan  ventilasi untuk sirkulasi udara agar tidak membuat gas yang dimana jika ditutup rapat akan membuat meledak. Yang dimana hal Ini, membantu menjaga suhu dan kelembaban yang ideal.
  2. Pengecekan: Selalu lakukan pemeriksaan kondisi campuran setiap minggu. Selama fermentasi, suhu campuran akan naik karena aktivitas mikroorganisme. Dan hal ini akan membuat proses ini biasanya memakan waktu dengen estimasi sekitar 3-4 minggu, tergantung pada kondisi lingkungan dan bahan yang digunakan. Setelah melewati masa fermentasi media tanam siap digunakan jika serbuk gergaji yang telah terurai, tidak berbau menyengat, dan teksturnya menyerupai tanah.
Dalam pemerosesan pupuk agar bisa memproduksi serbuk gergaji dalam jumlah besar, Anda dapat memanfaatkan mesin penghancur kayu dari Rumah Mesin.Yang dimana mesin ini dirancang untuk menghancurkan kayu menjadi serbuk gergaji dengan cepat dan efisien.