Masjid Al-Azhar Kairo merupakan salah satu landmark paling bersejarah dan signifikan dalam tradisi Islam. Didirikan pada tahun 970 M oleh Khalifah al-Muiz Lidinillah dari Dinasti Fatimiyah, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan yang diakui secara internasional. Dengan kapasitas mencapai 20.000 jemaah, Masjid Al-Azhar menjadi simbol spiritual dan intelektual bagi umat Muslim.
Asal Usul Pendirian
Masjid ini dibangun oleh Jauhar al-Siqilli, seorang jenderal yang ditugaskan untuk mendirikan Kairo sebagai ibu kota baru Kekhalifahan Fatimiyah. Proses pembangunan berlangsung selama sekitar 27 bulan, dimulai pada 4 April 970 M dan selesai pada 22 Juni 972 M. Nama “Al-Azhar” diambil dari Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad, yang berarti “yang bercahaya” atau “yang cantik mekar.”
Keindahan Arsitektur
Arsitektur Masjid Al-Azhar mencerminkan gaya khas Fatimiyah, dengan menara-menara yang menjulang tinggi dan kubah besar yang megah. Struktur ini menggabungkan berbagai elemen dari tradisi arsitektur Islam, menjadikannya salah satu contoh terbaik dari seni bangunan di era tersebut. Selain itu, masjid ini memiliki perpustakaan yang luas, menyimpan banyak naskah berharga dan karya ilmiah.
Fungsi sebagai Pusat Pendidikan
Fungsi sebagai Pusat Pendidikan
Sejak awal berdirinya, Masjid Al-Azhar berperan sebagai pusat pendidikan. Universitas Al-Azhar, yang terintegrasi dengan masjid, diakui sebagai universitas tertua kedua di dunia setelah Universitas al-Qarawiyyin di Maroko. Di sini, pelajar tidak hanya mempelajari ilmu agama tetapi juga berbagai disiplin ilmu lainnya seperti kedokteran, matematika, dan sejarah. Dengan demikian, Al-Azhar menjadi rujukan utama bagi para pencari ilmu dari seluruh dunia Islam.
Warisan Budaya dan Sosial
Masjid Al-Azhar telah mengalami berbagai perubahan sepanjang sejarahnya. Di bawah pemerintahan Mamluk dan Ottoman, masjid ini mengalami pemugaran besar-besaran dan tetap menjadi pusat kajian Sunni. Hingga kini, Al-Azhar terus berperan penting dalam pengembangan pemikiran Islam moderat dan menjadi simbol kebangkitan intelektual di Mesir serta dunia Islam secara keseluruhan.
Kesimpulan
Masjid Al-Azhar Kairo bukan sekadar bangunan bersejarah; ia adalah lambang kebudayaan dan pendidikan Islam yang kaya. Dengan keindahan arsitektur serta perannya dalam pendidikan dan pengembangan pemikiran Islam, Masjid Al-Azhar tetap menjadi tujuan utama bagi wisatawan dan peziarah yang ingin memahami lebih dalam tentang warisan Islam. Mengunjungi Masjid Al-Azhar adalah pengalaman spiritual dan edukatif yang tak terlupakan bagi siapa pun yang melangkahkan kaki ke dalamnya.